Tuesday, July 27, 2010

Telisik Batu Karas dan Gren Canyon

| Telisik Jawa Tengah 20-26 Desember 2009 |

Batu Karas, Batu Hiu, Gren Canyon, dan alur Pantai Selatan
(Rabu-Kamis, 24-26 Desember 2009)

Seumur-umur yang namanya ke Pangandaran, nggak pernah liatin Gren Canyon alias Green Canyon yang terkenal itu..padahal ngakunya urang Ciamis, kelahiran Ciamis, tapi gak tahu apa-apa... so perjalanan ngiterin (sedikit) Pulau Jawa bagian Tengah ini akan diakhiri di Pangandaran.
Semestinya, kita mampir dulu di Baturaden, tapi karena kondisi Abang yang takutnya jadi parah, akhirnya kita extend di Yogya dan menghapuskan Baturaden dan Cilacap dari list (duh Kang Arie....maaf yaaaa kelewat lagiii hehe..)
Sayangnya baru tahu kalau dari Cilacap ada jalan pintas yang tembus ke Pangandaran dari Papa-nya Bang Reihan pas udah sampai di Jakarta ... akibatnya jalan melambung euyyy... 3 jam perjalanan dari perbatasan Jawa sampai Batu Karas...capek yaaaa....

perjalanan lumayan panjang yaaa... pantes kalo mudik ke Ciamis pasti males kalo mau jalan ke Banjar ya begini ini..jaooohhh...untung aja jalannya bagus dan mulus. pendek kata, pantai yang kita temuin pertama pantai pangandaran, pantai wisatanya, terus lewat pantai Batu Hiu...karena takut kesorean, kita nggak mampir-mampir dulu tapi straight ahead ke Batu Karas.

sempet liat hijaunya alur sungai menuju Green Canyon alias Gren Canyon....besoknya aliran ini berubah jadi cokelat akibat hujan semalaman :-(


Java Cove, the only representative hotel in Batukaras

sampe di Batu Karas akhirnya ...alhamdulillah...check in di Java Cove, butik hotel yang dimiliki sama bule, even yang jadi resepsionis-nya aja bule..jadi bingung..ini teh di ciamis atow di honolulu hihihi...




Hotelnya bagus..terbagus di daerah ini malah...mangkanya kalo nggak booking jauh-jauh hari ...bisa nggak kebagian kamar, karena deket ke Natal, jadinya hanya boleh renting sistem paket 3 hari 2 malam, terpaksa diambil ajah...


 

Hotel ini punya konsep bersatu dengan penduduk sekitar, so... kalau di luar makan pagi, fully recommended untuk makan di sekitar hotel aja di warung-warung punya penduduk..ditanggung harga murah, nggak digetok, eh rasanya lumayan enak pula...



pasir Pantai Batu Karas sebenarnya berwarna hitam, yang membikin pantai ini begitu istimewa adalah banyaknya surfers baik yang amatir maupun pro... kita nggak usah memicingkan mata melihat mereka ini beraksi karena, dari pinggir pantai saja udah keliatan..jadi maen surfingnya nggak harus sampai ke tengah.

kalau berharap view..coba berkunjung ke Pangandaran yang pastinya penuh dengan pendatang...atau Batu Hiu yang ombaknya besar dengan view tak berbatas ....
 
Bapak - anak


tuh dia batu..nya.....

unlimited horizon
dari Batu Hiu, terusan ke Gren Canyon... sayangnya dasar sungai yang mestinya terlihat hijau nggak keliatan kali ini karena hujan mengguyur semaleman..so..... karena tanggung tetep kita teruskan untuk ke lokasi gua-nya yang masih terlihat hijau..kalau aja nggak kesorean, Abang sama papa mau berenang tuh di gua-nya...hehehe...

menunggu perahu

kayuh terussss

sehabis berperahu, balik ke Hotel, ready to pack, mengingat besoknya kita balik ke Jakarta..

Waktunya Pulang lewat alur Pantai Selatan

ini first try, so dari Batu Karas, kita nggak balik ke jalan Banjar tapi diterusin sampai keluar di tasik, bahkan kalo diterusin lagi bisa sampai Sancang dan Pameungpeuk segala tuh..tapi nanti aja dech.. udah saatnya balik ke Jakarta nich...

BTW view-nya keren banget ternyata dari pantai, ketemu sawah, ketemu sungai, ketemu jembatan... udah gitu ketemu keriaan drumband dlsb..meriah banget .... hehehe...











alhamdulillah, nyampe juga ke Jakarta dengan selamat.....padahal waktu pergi Alfin udah dalam keadaan sakit, ealah di perjalanan si Abang yang akit...pas nyampe rumah, semuanya sehat alhamdulillah...OK...be prepare for the next trip guy !!!!

Monday, July 12, 2010

First Day at School


Nggak kerasa, baru 4 tahun yang lalu nganter Abang sekolah, now bagiannya Alfin...

Melihat punggungnya dengan baju baru dan tas hadiah TK, melangkah masuk ke halaman sekolah "jung geura indit anaking, diajar sing bener, sing bisa jadi jalma bageur"



*si bibi lagi pulkam, Papa lagi keluar kota, lengkap banget kesibukan hari ini..
sempet-sempetnya dorong motor yang keabisan bensin ...complete dech pokoknya...

*wali kelas si Abang bu Nurmala (lagi) nich hehehe..

Sby Trip | Madura, Syeh Cholil dan Batik

Minggu, 11 Juli 2010

Hari ini relax dot com... Nggak seperti hari-hari yang lain ... Jadwal kita hanya ke Madura abis itu cabut ke Jakarta.

Makan pagi nasi pecel khas orang Jawa Timur-an ...alhamdulillah gratis hehe...secara udah balik ke basecamp di Surabaya...wahhh seminggu libur di Surabaya kayaknya bakalan jadi ndutsssss banget, makanannya uenak uenak soalnya..

 
Beres mandi, makan dan packing, kita bersiap menuju Madura...alhamdulillah... Transportasi ada tambahan lagi...wadoh beneran nich ngerepotin Papa dan Mama-nya Kak Nunki...makasih yaaa...
Jarak rumah Kak Nunki ke Lokasi Jembatan penyebrangan Suramadu deket banget.. Gak sampe 20 menit, sudah ada di awal jembatan...


Jembatan Suramadu
Konstruksi Jembatan yang konon bautnya sering dicuri ini (joke doang kali ya ??) masih punya pesona tersendiri... sangat mengagumkan, sayang gak boleh berhenti di tengah jalan untuk menikmati view yang ada, kalo ada yang nekat siap ditilang dech .... 

Seperti yang dikutip dari sini... kemudian dari sini ....Jembatan Suramadu pada saat ini tercatat sebagai jembatan terpanjang di Indonesia sejauh 5.438 km.

Pembangunan jembatan ini ditujukan untuk mempercepat pembangunan di Pulau Madura, meliputi bidang infrastruktur dan ekonomi di Madura, yang relatif tertinggal dibandingkan kawasan lain di Jawa Timur. Perkiraan biaya pembangunan jembatan ini adalah 4,5 triliun rupiah.
View-nya makin asik kalau pas malam hari, tiang-tiang yang ada di main bridge disorot lampu warna warni ..keren pokoknya...



stunning ! mau dilihat dari arah manapun..keren abisss




 
Sampai di Daratan Madura


Sampai di Bangkalan, kita ketemuan lagi dengan Om Ipik dan keluarga di rumahnya mbak Zul, dari situ kita ziarah ke makam mbah ibu (neneknya Iqbal dan Nabila)... Dari situ menuju makamnya Syeh Cholil.
  




Siapakah Syekh Cholil ? 

Tilik punya tilik .... Syekh Cholil memiliki hubungan yang kuat dengan tokoh KH Hasyim Ashari dan lahirnya pesantren Tebu Ireng. kok bisa? Berikut ini cerita mengenai Syekh Cholil  yang dikutip dari sini.

Berdasarkan hikayatnya, Kiai Cholil merupakan keturunan kesekian dari Sunan Gunung Jati. Dilahirkan pada 11 Jamadilakhir 1235 Hijrah/27 Januari 1820 Masehi di Kampung Senenan, Desa Kemayoran, Kecamatan Bangkalan, Kabupaten Bangkalan, Pulau Madura, Jawa Timur.

KH Muhammad Cholil berasal dari keluarga ulama. Pendidikan dasar agama diperolehnya langsung dari keluarga. Menjelang usia dewasa, beliau dikirim ke berbagai-bagai pondok pesantren.

Sekitar 1850-an, ketika usianya menjelang tiga puluh, Kiyai Muhammad Cholil belajar kepada Kiyai Muhammad Nur di Pondok-pesantren Langitan, Tuban, Jawa Timur. Dari Langitan beliau pindah ke Pondok-pesantren Cangaan, Bangil, Pasuruan. Kemudian beliau pindah ke Pondok-pesantren Keboncandi.

Selama belajar di pondok-pesantren ini beliau belajar pula kepada Kiyai Nur Hasan yang menetap di Sidogiri, 7 km dari Keboncandi. Kiyai Nur Hasan ini, sesungguhnya, masih mempunyai pertalian keluarga dengannya. 

Pada 1276 Hijrah/1859 Masehi, Kiyai Muhammad Cholil melanjutkan pelajarannya ke Mekah. Di Mekah Kiyai Muhammad Cholil al-Maduri bersahabat dengan Syeikh Nawawi al-Bantani.

Sewaktu berada di Mekah untuk kebutuhannya sehari-hari, Kiyai Muhammad Cholil bekerja mengambil upah sebagai penyalin risalah-risalah yang diperlukan oleh para pelajar. Diriwayatkan bahwa pada waktu itulah timbul ilham antara: Syeikh Nawawi al-Bantani, Kiyai Muhammad Cholil al-Maduri dan Syeikh Saleh as-Samarani (Semarang) menyusun kaedah penulisan huruf Pegon. Huruf Pegon ialah tulisan Arab yang digunakan untuk tulisan dalam bahasa Jawa, Madura dan Sunda. Huruf Pegon tidak ubahnya tulisan Melayu/Jawi yang digunakan untuk penulisan bahasa Melayu.

  
Oleh karena Kiyai Muhammad Cholil cukup lama belajar di beberapa pondok-pesantren di Jawa dan Mekah, maka sewaktu pulang dari Mekah, beliau terkenal sebagai ahli/pakar nahu, fikah, thariqat ilmu-ilmu lainnya.

Untuk mengembangkan pengetahuan keislaman yang telah diperolehnya, KH Muhammad Cholil selanjutnya mendirikan pondok-pesantren di Desa Cengkebuan, sekitar 1 km arah Barat Laut dari desa kelahirannya. Pondok-pesantren tersebut kemudian diserahkan pimpinannya kepada anak saudaranya sekaligus menantunya, yaitu Kiyai Muntaha yang menikah dengan anak KH Muhammad Cholil bernama Siti Khatimah.

Adapun beliau sendiri mendirikan pondok-pesantren yang lain di Kota Bangkalan, letaknya sebelah Barat kota tersebut dan tidak berapa jauh dari pondok-pesantrennya yang lama.
KH Muhammad Cholil al-Maduri adalah seorang ulama yang bertanggungjawab terhadap pertahanan, kekukuhan dan maju-mundurnya agama Islam dan bangsanya. Beliau sadar benar bahwa pada zamannya, bangsanya adalah dalam suasana terjajah oleh bangsa asing yang tidak seagama dengan yang dianutnya. Beliau dan keseluruhan suku bangsa Madura adalah 100% pemeluk agama Islam, sedangkan bangsa Belanda, bangsa yang menjajah itu memeluk agama Kristian. Sesuai dengan keadaan beliau sewaktu pulang dari Mekah telah berumur lanjut, tentunya beliau tidak melibatkan diri dalam medan fisik dan memberontak dengan senjata tetapi mengkaderkan pemuda di pondok pesantren yang diasaskannya. Beliau sendiri pernah ditahan oleh penjajah Belanda karena dituduh melindungi beberapa orang yang terlibat melawan Belanda di pondok pesantrennya.

Banyak tokoh ulama ataupun tokoh-tokoh lainnya yang terlibat memperjuangkan kemerdekaan Indonesia ternyata pernah mendapat pendidikan dari beliau. Berikut ini beberapa murid beliau yang juga berperan terhadap sejarah perkembangan agama Islam dan bangsa Indonesia yaitu:
  • KH Hasyim Asy’ari (pendiri Pondok-pesantren Tebuireng, Jombang, dan pengasas Nahdhatul Ulama atau singkatannya NU);
  • KH Abdul Wahhab Hasbullah (pendiri Pondok-pesantren Tambakberas, Jombang);
  • KH Bisri Syansuri (pendiri Pondok-pesantren Denanyar);
  • KH Ma’shum (pendiri Pondok-pesantren Lasem, Rembang, adalah ayahanda KH Ali Ma’shum),
  • KH Bisri Mustofa (pendiri Pondok-pesantren Rembang); dan
  • KH As’ad Syamsul `Arifin (pengasuh Pondok-pesantren Asembagus, Situbondo).
  • dll
Kiyai Muhammad Khalil al-Maduri, wafat dalam usia yang lanjut, 106 tahun, pada 29 Ramadan 1341 Hijrah/14 Mei 1923 Masihi.

.....wah bertambah lagi dech ...satu pengetahuan mengenai pejuang tokoh keislaman....

Batik Madura

Pulang dari ziarah... Mampir dulu lah ya ke tempat yang jual Batik Madura....hehehe... Dipilih! Dipilih ! Dipilih !


Belanja dengan patokan waktu? Ya kemarin ituw lah mengingat... Jadwal udah mendesak...meski ternyataaaa...airasia-nya delay lagi sejam...euleuh... Tapi hari itu emang semua penerbangan delay... Gak tau kenapa...

Sby Trip | I love the blue of Indonesia

Sabtu, 10 Juli 2010

Setelah sarapan yang cukup mengenyangkan (...alhamdulillah) di rumah mbah Ibu, saatnya meneruskan perjalanan ...  nggak lupa dong taking picture for whole family..


 
Macet

Dari Jombang kita langsung menuju Malang, perjalanan semestinya singkat, tapi lagi-lagi kena macettt... rupanya ada perbaikan jembatan, untungnya aja view-nya bagus banget.. masya ALLAH..bener-bener bagus... jalannya membelah lembah dengan hutan yang cukup tebal dihiasi sungai besar ...


si kecil cici Muna sampe kelelahan ...


Mabuk


ealah...kejadian dech ...mas Arief mabuk (padahal selama ini nggak pernah ya ???) waduh !!! setelah Daffa yang mabuk di T3 Soetta terus nanti juga di Juanda Airport (kalo si Abang emang hobi mabuk kalau tegang karena mikirin sesuatu), Iqbal yang mabuk di sepanjang Jl Raya Porong ke arah Jombang, .... kok ya mas Arief dapet giliran...kayaknya masih kebayang sama tulang ikan lele yang semalem nyangkut ya Bang? .... mabuk ini nantinya disambung Nabila di Malang ... alhamdulillah yang lain sih masih pada tenang...

Coban Rondo


Perjalanan melalui Coban Rondo, jadi sayang kalo dilewatin... keren banget nich waterfall-nya, tinggi dan deras airnya, udah gitu akses dari jalan raya amat sangat mudah.... anak-anak pada maen aer sampai basah karena (pura-pura) jatuh hehehe....ditutup dengan makan jagung bakar...alhamdulillah..jagungnya enak dan manis...nggak seperti di Bromo, btw strawberry-nya juga nggak asem loh...
 
 




Maksi with Malang City view
 
Sudah waktunya makan siang, kita keluar dari lokasi air terjun tapi cari spot yang enak di pinggir hutan masih dekat situ, dengan view kota Malang ..wah keren .. nafsu banget makan-nya..gimana nggak... udah makan gratis (bekel dari mbah Ibu...aduh mbah....hanya ALLAH SWT yang bisa membalas kebaikan mbah)... udah kayak emak kita aja ngebekelin hehehehe...
maksi-nya juga "ditemani" bakso ala penjual bakso (nyaris) keliling yang lagi mangkal..nikmaaatttt...


 

sekali-kali begaye boleh dwonggg
 Agrowisata

Turun gunung menuju kota Batu, menuju Agro Wisata Kusuma di Batu Malang ... niatnya sich mau petik strawberry dan apel....ealahhhh kok ya abisss????? tinggal jeruk doang ??? emang sich kesorean..tapi khan kita udah jauh-jauh pergiiii :-(

well anyway, ya udah ..kita nggak jadi keliling city..tapi langsung menuju Malang tapiiiiiii belanja dulu dwonggg...

Macet lagi di Jl raya porong 

pulang again !!! lewat lokasi lumpur ...ampun dech maceeettttttttt
kok ya nggak selese-selese ya, pernah terpikir nggak sich kalau setiap orang yang struck disitu
pasti nyumpahin ? udah nyaris jadi kota mati ... gelap....

tiba-tiba di tengah kelelahan luar biasa.... terbukti pada jatuh tertidur.....mas Arief manggil mamanya bilang lapar..hahaha..kepanikan pun terjadi...alhamdulillah ..masih ada sisa nasi box dari mbah Ibu.. tapi dimanakah itu??? yah rupanya di mobil yang satunya... cerita yang seru sendiri untuk menemukan mobil Kijang di tengah kemacetan itu...

setelah ketemu... akhirnya krucils kecuali Reyhan pada Makan di dalam mobil ..hehehe.. yang beruntung yang lagi nulis nich... karena dapet "jatah" makan bareng Daffa.. yang 2 box lagi bagi-bagi antara Arief, Iqbal dan Faid.... Reyhan tidur dengan pulas, sementara Bang Qosim, Mpok Ija, Kak Nunki dan Bang Nunung belum kebagean....

Kita akhirnya makan malem di Wapo Surabaya, ditingkahi pelayan yang kurang ngasih pesanan (pake nyongot pula), tegoran ke kasir.. sampai dengan Bang Qosim yang marahhh... hehehe..belum pernah liat khan? saking lapernya kali yaaaa...

alhamdulillah sampe juga ke base camp, Om Ipik sekeluarga meanwhile setelah ambil tas melanjutkan ke Madura karena ada kondangan...well kita besok nyusul yaaaaa.... see u tomorrow... *diiringi Iqbal yang cemberut hihihi....

Saturday, July 10, 2010

Sby Trip | rumah Embah Ibu

Jumat/Sabtu, 9/10 Juli 2010

Wah ini beneran keliling beberapa kota kabupaten dalam waktu yang singkat..seperti icip-icip sample menu buat pesta hehehe...

Secara long trip gitu... Stop kontak pasti selalu jadi sasaran setiap sampai di satu titik kota yang settle.. Di resto, di rumah saudara, di tempat nginep, hahaha...

Semalem, Iqbal ketakutan gara-gara diputerin Bang Sani pelem syerem, akibatnya dia gak mau tidur di kamarnya.. Jadi-lah pindah ke kamar kita, Bang Rey ketika bangun hanya nemu Nabila pindah juga ke kamar si Abang Daffa, nah! Praktis Nabila pun nangis ketika tidak menemukan siapa-siapa... Hehehe pindah dech semua dalam satu kamar...plus Alfin, plus Tante Nurul, plus mama Bang Daffa plus papa-nya juga hahaha !!!

Bangun di rumah mbah Ibu seperti bangun di rumah nenek di kampung ... Hehehe... Kita bikin kerusuhan sampe adek-adeknya Bang Qosim menyingkir demi tamu-tamunya ini hihihi....

Belum lagi kita dijamu sama Rawon, pecel sayuran, plus lele goreng hehehe.. Si Bang Rey makannya ampe 2 piring melulu.. Hebbattt !!!

Seabis Ziarah (lagi hehe...) Ke makam mbah Kung-nya... Dan foto-foto ala jadul looks (pake di sephia dan BW mode on gitu)... Kita pamit untuk nerusin perjalanan menuju Malang.... Yukss lanjuttt ...

btw berikut hasil jepretan jadul-na...


iseng touch up ? belum nongol tuh idenya

V intageeeeee

dihiasi jam dinding-nya dwonggg pas bangettt

latar belakang..pesantren-nya

Alfin bengong liatin Ayah Qosim yang lagi mimpin doa

kayak foto jadul hihihi...

penunjuk waktu Shalat... nggak perlu batere....hanya perlu matahari ...

sekali lagi di depan rumah mbah Ibu

Sby Trip | an endless journey

| Surabaya, Bromo/Probolinggo, Jombang, Madura, 7-11 Juli 2010 Jumat, 9 Juli 2010 |

Looonggg way to go itu tema hari ini... Gak sampe-sampe tujuan ... Sampe capek :-(


12.45 RM Barokah, ayam pedes, ikan pedes, semua pedes

Makan siang di rumah makan di daerah Bangil..RM Barokah, secara rombongan Kijang udah duluan sampe, jadilah kita pesen ayam bakar yaannng...ternyata udah dibumbui cabe... Ditaruh di atas cobek bercabe... Udah kayak ayam penyet..pesen gurame..juga berpenyet. Ealahh... Mana tahan... Kalo dirikyu mah sukaaa, nah krucils ini bagaimana? Yang kesian Mama Nungki yang terpaksa menunggu ikan gurame digoreng tanpa cobek tiba..


17.00 Rumah Cak Wahab di Jombang

Beres makan dan shalat, yang Kijang cabut duluan untuk dropping mobil di bengkel dekat rumah kakaknya Bang Qosim... nge-booking bengkel hehe..

Sehabis drop mobil, kita lanjut ziarah ke makam Guru Bangsa, Gus Dur !


18.00 Ponpes Tebu Ireng

Wadoh !!! Bermakna banget HUT kali ini, dihiasi kunjungan ke kuburan.. Contrary banget ya... Jadi inget mati.. Hehe..

Masuk ke Ponpes, ikut shalat Magrib berjamaah bareng, what a coincidence !!! Kebetulan ada santri santri baru juga, jadinya ada tausiah buat mereka, kita sendiri abis magrib langsung ke makam Gus Dur, yang ternyata sering juga dikunjungi etnis Chinese..

Yang lucu di lokasi kuburan ada spanduk bertuliskan "dilarang melemparkan uang" hehehe.. Rupanya sering begitu .. Sehari katanya bisa sampe terkumpul sedus indomie hehe..

Dari makam, perjalanan belum selesai, lanjut ke rumah embah Ibu sekitar 1 jam-an lagi untuk bermalam di sana ...lanjuttt

Friday, July 09, 2010

Sby Trip | let's the adventure begin !!!

| Surabaya, Bromo/Probolinggo, Jombang, Madura, 7-11 Juli 2010 |

Jumat, 9 Juli 2010 - masih di Bromo
Waktu menunjukkan pukul 4:04, kami semua sudah ada di Hardtop.. So far, meski ditingkahi batuk, anak-anak having fun padahal ini pagi buwta hehe...

Won't happen twice a year Kid !!! So enjoy the journey and great nature as micro parto of Allah swt blessing.


3.30 morning call


Semua udah diwanti-wanti untuk bangun pagi-pagi..brrrrr dingin boyyy !!!
Jeep-nya udah nungguin ada 2, langsung naik saking nggak tahan sama dinginnya...

Satu hardtop diisi dengan keluarga Papa Nunung dan Om Ipik plus Reihan dan hardtop yang satu lagi diisi dengan keluarga Ayah Qosim dan the Hilmi's.





Dini hari itu udah kayak konvoi/rally hardtop, karena gelap hanya bisa menebak-nebak sisi kiri apa, sisi kanan apa, untung driver-nya jago yaaaa... Plus hafal jalan..kalo nggak............... siangan dikit baru tuh keliatan medan curam-nya...plus lautan pasir yang kita lewatin.

5.00 sampai di Pananjakan


1 jam diguncang akhirnya sampai juga, alhamdulillah.....worth it banget perjuangan kita nich...sunrise-nya bener-bener indah...
   
Karena musim libur... Penuh juga di lokasi, bukan cuman bule,tapi juga orang tua dengan anak-anak umur tanggung...seperti rombongan kita... Ternyata di atas duingiinn... Modal beli kupluk sama sarung tangan aja di penginapan...tidak cukup mampu mengusir kedinginan itu... Tapi no worries... Dengan 5rb satu buah jacket dengan mudahnya disewa dari penjaja *hati-hati salesperson disini rada nekat dan nyebelin, belum putus kita nego sama satu pedagang bis nge-cut gitu aja*...trus karena ternyata masih harus jalan lagi..hehe bisa naek ojeg gitu costly 10rb....

Kita subuh disitu, minum susu dan makan jagung (sayang nggak gitu enak jagung-nya), makin siang sich udah gak butuh jacket lagi...dan abang yang punya jacket juga udah nongol di gate collecting jacket-nya.

peserta termuda kita, cie-cie Muna....juga hadir
    Alfin kedinginan brrr...

Abang juga balapis...alias berlapis-lapis...

nyelip di antara para sunrise hunters
 
 
Rangkaian sunset di Pananjakan dengan view ke arah Bromo


07.00 Kawah Bromo, pura dan Gunung Batok

Dari Pananjakan turun ke arah Kawah Bromo, secara ya, untuk ke kawah agak jauh jadi paling nggak harus naek kuda (100rb-125rb), disambung pula naek tangga padahal bawa penduduk segambreng... Whoaa.... Gak jadi deh... liat dari bawah aja kawahnya...

Alfin dan parkiran Hardtop
krucils







08.00 savana dan Pasir Berbisik


Kita sewa hardtop dari hotel dikenai 325/mobil dengan dua kali stopan di Pananjakan dan lokasi dekat kawah Bromo... Ditawarin driver-nya untuk ke lokasi Savana dan Pasir Berbisik (sebenarnya sich mungkin lokasi film Pasir Berbisik)...

Di 2 lokasi itu..kita foto-foto lagi.. Hehehe... What a beautiful view of Indonesia... Di ketinggian sekitar 1000m di atas permukaan laut... Menikmati alam anugerah Nya...



Galery Savana 






Pasir Berbisik ........



kayak sulap...

 maen-maen pasir

09.00 balik ke Hotel

langsung makan pagi...dan packing... Abis mandi... Cabut ke Jombang ke rumahnya embah Ibu...

Secara mobil Kijang abis kopling, we need to fix it immediately, so dimulailah perjalanan panjang mencari bengkel...ketemu pula Jl Raya Gempol yang macet ... Waaahhh... Panjang dan membosankan...